Menu Bar

Sabtu, 28 Desember 2013

Macam-Macam Jenis Ekosistem Perairan


Perairan adalah suatu kumpulan massa air pada suatu kawasan atau wilayah tertentu, bersifat mengalir,ataupun tergenang .
1.       Lotik adalah kumpulan air permukaan yang bersifat statis atau tergenang, kecepatan arus >30 cm/s 
2.       Lentik adalah kumpulan air yang tergenang dan tidak berarus mempunyai kecepatan arus <30 cm/s
3.       Air tawar adalah air yang tidak asin dan mengandung mineral didalamnya.
4.       Air Payau adalah campuran antara air tawar dan air laut (air asin). Air payau dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam berdasarkan kadar garam (salinitas) yang dikandung dalam 1 liter air adalah 0,5 - 3,0 ppt
5.       Air Laut adalah air yang memiliki kadar garam >30 ppt
Perairan mengalir adalah kumpulan air yang berpindah karena dipengaruhi kemiringan maupun wadah suatu tempat , contoh perairan yang mengalir adalah :
1.      
Spring Water  atau mata air suatu titik di mana air tanah mengalir keluar dari permukaan tanah, yang berarti dengan sendirinya adalah suatu tempat di mana permukaan muka air tanah (akuifer) bertemu dengan permukaan tanah.














(Gambar 1. Spring Water)

2.       Stream Water adalah adalah badan air dengan arus, dan streaming bank. Tergantung pada lokal atau karakteristik tertentu, sungai dapat disebut sebagai cabang sungai .
Persamaan Spring Water dan Stream Water adalah :
·         Airnya jernih atau turbiditas(kekeruhan) rendah
·         Arus air cepat, kecapatannya diatas 30 cm/s
·         Kelarutan Oksigen Tinggi (>4 mg/L)
·         Dasar perairan berbatu , kerikil dan berpasir
·         Produktifitas, sumber makanan , energy umumnya diperoleh secara alocthonous (Partikel Organik/ ranting yang jatuh)
·        
Dalam ekosistem stream biasanya organisme Bentik(organisme yang hidup di dasar perairan) Invetebrata  sangat berperan dalam aliran energi makanan.










(Gambar 2 Stream water)

3.       River (Sungai) adalah aliran air yang besar dan memanjang yang mengalir secara terus menerus dari hulu (sumber) menuju hilir (muara).
Ciri-ciri sungai adalah :
·         Arus air relative cepat (30cm/s)
·         Air relatif keruh
·         Kelarutan Bervariasi , tergantung tingkat pencemaran Daerah Aliran Sungai (DAS)
·         Dasar perairan berlumpur dan berpasir
·        
Pruduktivitas , sumber makanan, energy diperoleh secara alocthonous maupun autocthonous
(Gambar 3 Cekungan sungai Kapuas, Kalimantan)

4.       Estuari atau estuaria adalah badan air setengah tertutup di wilayah pesisir, dengan satu sungai atau lebih yang mengalir masuk ke dalamnya, serta terhubung bebas dengan laut terbuka. Kebanyakan muara sungai ke laut membentuk estuari; namun tidak demikian jika bermuara ke danau, waduk, atau ke sungai yang lebih besar.
Ciri-ciri estuari adalah:
·         Merupakan daerah tangkapan unsur hara
·         Terjadinya Fluktuasi salinitas
·         ­Turbiditas (kekeruhan) tinggi disebabkan oleh komunitas algae atau plankton
·         Kelimpahan plankton tinggi, keragaman spesies atau diversitas rendah
·         Memiliki produktivitas tinggi
·         Estuari mangrove swamp merupakan daerah Nursery(asuhan),Spawning(Perkembangbiakan), dan Feeding(Pembenihan) area.

(Gambar 4 Ekosistem Perairan Estuari)
5.       Padang Lamun

Padang lamun adalah ekosistem khas laut dangkal di perairan hangat dengan dasar pasir dan didominasi tumbuhan lamun, sekelompok tumbuhan anggota bangsa Alismatales yang beradaptasi di air asin. Padang lamun hanya dapat terbentuk pada perairan laut dangkal (kurang dari tiga meter) namun dasarnya tidak pernah terbuka dari perairan (selalu tergenang). Ia dapat dianggap sebagai bagian dari ekosistem mangrove, walaupun padang lamun dapat berdiri sendiri. Padang lamun juga dapat dilihat sebagai ekosistem antara ekosostem mangrove dan terumbu karang. (Wikipedia)




(Gambar 5 , Penyu yang sedang berenang di dalam ekosistem Perairan Padang Lamun)

6.       Terumbu Karang
Terumbu karang secara umum dapat dinisbatkan kepada struktur fisik beserta ekosistem yang menyertainya yang secara aktif membentuk sedimen kalsium karbonat akibat aktivitas biologi (biogenik) yang berlangsung di bawah permukaan laut. Bagi ahli geologi, terumbu karang merupakan struktur batuan sedimen dari kapur (kalsium karbonat) di dalam laut, atau disebut singkat dengan terumbu. Bagi ahli biologi terumbu karang merupakan suatu ekosistem yang dibentuk dan didominasi oleh komunitas koral.
Dalam peristilahan 'terumbu karang', "karang" yang dimaksud adalah koral, sekelompok hewan dari ordo Scleractinia yang menghasilkan kapur sebagai pembentuk utama terumbu. Terumbu adalah batuan sedimen kapur di laut, yang juga meliputi karang hidup dan karang mati yang menempel pada batuan kapur tersebut. Sedimentasi kapur di terumbu dapat berasal dari karang maupun dari alga. Secara fisik terumbu karang adalah terumbu yang terbentuk dari kapur yang dihasilkan oleh karang. Di Indonesia semua terumbu berasal dari kapur yang sebagian besar dihasilkan koral. Kerangka karang mengalami erosi dan terakumulasi menempel di dasar terumbu.

Habitat

Terumbu karang pada umumnya hidup di pinggir pantai atau daerah yang masih terkena cahaya matahari kurang lebih 50 m di bawah permukaan laut. Beberapa tipe terumbu karang dapat hidup jauh di dalam laut dan tidak memerlukan cahaya, namun terumbu karang tersebut tidak bersimbiosis dengan zooxanhellae dan tidak membentuk karang.
Ekosistem terumbu karang sebagian besar terdapat di perairan tropis, sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan hidupnya terutama suhu, salinitas, sedimentasi, Eutrofikasi dan memerlukan kualitas perairan alami (pristine).Demikian halnya dengan perubahan suhu lingkungan akibat pemanasan global yang melanda perairan tropis di tahun 1998 telah menyebabkan pemutihan karang (coral bleaching) yang diikuti dengan kematian massal mencapai 90-95%.Selama peristiwa pemutihan tersebut, rata-rata suhu permukaan air di perairan Indonesia adalah 2-3 °C di atas suhu normal. (Wikipedia)

(Gambar 6 Terumbu Karang Sebagai Habitat ikan-ikan laut)

1 komentar: